Sabtu, 25 September 2010

"Suara Tercekat"

"Suara Tercekat"

pagi ini, tubuh birokrasi masih sepertinya kemarin..
dipenuhi jiwa-jiwa belatung saling menyikut sana-sini..
mengebiri segala yang wajib menjadi hak, medan pelayanan menjadi ajang kekuasaan,,
di luar pendidikan dan keubanan rambut mereka, seakan kampus menjadi ladang kosporasi
mahasiswa disana dan pejabat disini dalam selubung penuh iri
ia semakin manajamkan jeruji taring penuh taji dan tahi,

siang ini, tubuh setengah lunglai..
menyiasatkan sebuah perlawanan tak terkulai,
leher mencekik namun dada masih mampu untuk berpekik,
ada kawan menekan ia menjadi lawan dalam memutuskan.
hingga sedikit bisa aku penuhi akan janji yang pernah tertumpuki

sore ini, biasa-biasa saja tanpa warna,,
sedikit membingungkan publik menjadi sangat berguna,,
hingga semua merasa, ketiadaan ini dicari oleh mereka,,

malam ini, diantara mencorong fatwa dan dalil penuh amplop
di masjid dan musola tanpa stop..
ada seonggok mutiara yang bagi kebanyakan sampah dalam mata pemodal..
kaum pemulung dan preman yang -sempat- terlarang bertobat tanpa binaan.
jauh dari sederhana dalam berbuka dan bersua; iman mereka tetap ada tanpa cara..

masih malam ini, sekali lagi peradaban semakin membuatku geram..
diciptakan untuk memudahkan termasuk penghantar nyawa kawan yang hilang..
di luar dunia kosmis tanpa ampun serampangan mengambil jiwa tenang ke dalam fana yang menyayatkan
selama jalan kawan; doa dan amalmu semakin menghiburmu di alam Tuhan.

berlanjut semakin larut, kegelisahan memuncak semburat tanpa terduga
sumpah serapah rakyat kecil yang terbungkam semakin tersuarakan dalam komunikasi yang tak instan
semoga ini menjadi doa dan harapan; akan penindasan yang semakin menikam.
butuh satu jawab; pengabdian dan kepercayaan

My Net kidul UIN, 00.30 WIB 02 Ramadan 1431 H / 11 Agustus 2010.

0 komentar:

Posting Komentar